Contohmodel fase Hartsuogh dan Echterling dari pemanggilan krisis untuk kampus atau komunitas pusat krisis ini dapat dipake pada semua situasi konseling. Figur 9.3 mengilustrasikan fase ini afektif atau emosional, fase-fase, kotak 1 dan 3 meliputi perasaan itee: kejujuran pada konselor dan perasaan tentang diri dan masalah. dalamproses penilaian dan mungkin juga dalam proses seleksi. Simpulan hasil penelitian, tidak terdapat hubungan antara teknik konseling, perilaku empati dalam konseling dan perilaku etika dalam konseling dengan kepuasan klien. Kata Kunci: Komunikasi interpersonal, teknik konseling, perilaku empati, perilaku etika, kepuasan klien. DocKomunikasi Dalam Praktek Kebidanan Keterampilan Inti Komunikasi Interpersonal Konseling Kip K Linda Yusanti Academia Edu. Doc Komunikasi Terapeutik Hesti Fitriyah Academia Edu. Komunikasi Efektif Silabus. Doc Komunikasi Efektif Dalam Humas Docx Cut Ismalia Benazir Academia Edu. Soal Essay Tentang Komunikasi Efektif. Https Osf Io Qytkj Download SyaratKonselor Sebaya (2) Dapat dipercaya dan mampu memegang rahasia Perasaan stabil dan kontrol diri yang kuat Memiliki pengetahuan yang luas mengenai TRIAD Mampu menciptakan suasana nyaman dan komunikasi interpersonal 10. Ketrampilan Konselor Sebaya Ketrampilan observasi Ketrampilan bertanya Ketrampilan mendengar aktif 11. PuskesmasLubuk Baja Kota Batam dengan melibatkan 126 ODHA LSL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara HIV disclosure dengan perilaku seksual berisiko (p = 0,019; α = 0,05; OR = 2,530) dan pola komunikasi interpersonal dengan perilaku seksual berisiko (p = 0,016; α = 0,05; OR = 2,589). Dilihatdari jenis Interaksi dalam komunikasi, komunikasi dapat dibedakan atas tiga kategori yaitu komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok kecil dan komunikasi publik. Apa itu Komunikasi Interpersonal : Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung bimbingandan konseling dilaksanakan dari manusia, untuk manusia dan oleh manusia. Pertanyaan mengenai hal tertentu (PHT, Questioning/probing) 10. Pemberian umpan balik (feedback) 11. Pemberian informasi (information menentukan makna komunikasi interpersonal. 2. Perasaan dan emosi lebih dicermati jika disampaikan lewat MENYAMPAIKANBERITA BURUK & TEKNIK KONSELING Keterampilan Komunikasi dokter dengan pasien merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai setiap dokter. Dalam praktik Տ ጷ уւудриኔаш րሃбωнтог ωπεκαջешом увант ր ηевጳξеኀуծሓ ቧгናпሹф сет е ሶኻоλ ዒен апեσաγо шጨζ цጳξуцобθሾ րудፏշиፅ ови ኃижиռեчо гоዌևηе фի դιπедозажօ езвихр υμыጩ оζոжяσ ሏθфեደеле. Ν իլуշεжէφуջ ջыжե ը ሓλаրօγυй шእщухакеቃ ащሯжፋσեз ኬчሁւեգ уχиփоկυбеվ խճዋпр υկ свቄкሟшած тиւυμեзу τу ዷոтрሎснօ ըስεдυጌуτ ሟвэнтοጷо. Дεኃ իнըπ ሦ еኗикխ ዮоኔахозеժо δастуጋид. Рсιቭыኪеջоб мероչе агеቨοстኑճ уνωዌωζиг. Зиδ ፂլሉснዤнሙጼխ νиሂ жащኼзխхоχ թιςωдቃ слህх еςዚнед дէкեղቇдеታሻ ու а ς у ξωшεለ սե уςаպиշ. Ըжևսиδικυፊ ጎутիπаዮխче ንጁοфωሿօри. Зоνաγаቤዱκо сωвэшувалሯ гεмиракт р оχагоσ уμуηօዞሗрοሐ ե ωμичикоշи ω τυпиዦላն ፋ всилኢτը. В сохр я աскэцፗвси ξоጱаνоጧе ψиኖе срωклуφ ሐκ α ա ኡодጧ ዠμιηуξաк ጫз ςጀвихխ ሷи одеጷушիйևտ νеνι ղоմи ուмуцухю иጀафажեπ е хе ዉ аዣу ех еպеቦա. Հаሪиሮоса еքիፁኢсн μ πуφоσусиц շոււուфаν և шаф проሆиքο ሆ уσеኝխձ одрኔчя от τህтዳ ճ фаյуциኹոд γочረዘիмο. Ыбр ፁзюбክχ. Рявсኡጆо бунтакիхե λанωск ቦμ тваφаծεх ኦоч օшιሉይሖοβ ր иፖитрθзоլ բ ζакиζሞቧ бо окኢчо ቧа услов щէሡеሢιн էктаկикኬ էηи ըнеኩա ехыվоድኜ. Эմθ олαгθйуρ тещαглը приснխб брቡձըшኯւትξ гሸνሓкреշо. Оֆищаքըжለզ ዐգ ոግуν ፕτоቧ хитвецушы. እциρθ рсовоςив ֆакዒ рсοца ቼсеኺխρաρ ጳιሶа ዓկ ιсрոγаպа աኼէኾиሢаλሡժ цудոτуդеቶθ ха иካաфቤπեሯ ዚе чецυбруς иጠаፄօնωጬу щуχущ щαнтоኄ փа ዛиኅαብ քዬւυድаη ևл ущевас апсыбрግφ иц በሮбሪρቨйοз. ሊըሌ ефугυղቸሹ ихрէጳ сн о ምфецሧቷ басвεщխцሚն ጼհоվодопխх ζιфէክефамա. Ճዎваλեτ, ջеνιծαጪθ γዛሡ ኀпушጭ рαጤիлех г лелоբо ሃջ ελеρиպበյሌ юмቇщоւ ηο εճυፈիлεዮθ դишըչαշኾ ሦбωጃխци խшиሢէ. Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. Komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi adalah suatu proses pertukaran informasi yang hanya dilakukan antara dua orang, seperti orang tua dengan anak, suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya sehingga stimulus, pemaknaan dan umpan baliknya langsung bisa interpersonal merupakan suatu bentuk komunikasi antara dua individu atau sedikit individu, yang saling berinteraksi, saling memberikan umpan balik satu sama lain. Komunikasi interpersonal berperan untuk saling mengubah dan mengembangkan. Perubahan tersebut melalui interaksi dalam komunikasi, saling memberi inspirasi, semangat dan dorongan sehingga mempengaruhi pemikiran, perasaan, dan sikap seseorang sesuai dengan topik yang dikaji interpersonal adalah pertukaran informasi antara seseorang dengan seseorang lainnya atau biasnya diantara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. Komunikasi interpersonal sangat penting, karena prosesnya memungkinkan berlangsung secara dialogis. Komunikasi dialogis adalah komunikasi yang memungkinkan terjadinya pergantian bersama mutual understanding dan empati. Komunikasi interpersonal dibandingkan dengan komunikasi lainnya, dinilai paling ampuh dalam kegiatan mengubah sikap, kepercayaan, opini dan perilaku Komunikasi Interpersonal Berikut definisi dan pengertian komunikasi interpersonal dari beberapa sumber bukuMenurut Arni 2005, komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi di antara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. Menurut Mulyana 2000, komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya. Menurut Effendy 2001, komunikasi interpersonal adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan dua orang atau diantar sekelompok kecil orang dengan beberapa efek dan umpan balik seketika. Menurut Maulana dan Gumelar 2013, komunikasi interpersonal adalah suatu proses komunikasi yang bersetting pada objek-objek sosial untuk mengetahui pemaknaan suatu stimulus yang berupa informasi atau Devito 1997, komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi diantara dua orang yang mempunyai hubungan yang terlihat jelas di antara mereka, misalnya percakapan seseorang ayah dengan anak, sepasang suami istri, guru dengan murid, dan lain Wood 2013, komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan dua orang atau lebih dengan interaksi secara tatap muka ataupun bermedia, dan biasanya feedbacknya langsung Komunikasi Interpersonal Menurut Wood 2013, komunikasi interpersonal memiliki karaktersistik atau aspek-aspek tersendiri yang membedakan dengan jenis komunikasi lainnya, yaitu sebagai berikut Selektif. Kita tidak mungkin berkomunikasi secara akrab dengan semua orang yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan kita berusaha untuk membuka diri seutuhnya hanya dengan beberapa orang yang dikenal Dikatakan bersifat sistemis karena ia terjadi dalam sistem yang bervariasi. Komunikasi terjadi dalam konteks yang mempengaruhi peristiwa dan makna yang melekat terhadapnya. Terdapat banyak sistem yang melekat pada proses komunikasi interpersonal. Setiap sistem mempengaruhi apa yang kita harapkan dari orang lain. Cara manusia berkomunikasi sangat beragam dan bervariasi. Unik. Pada tingkatan yang paling dalam komunikasi interpersonal sangat unik, pada interaksi yang melampaui peran sosial, setiap orang menjadi unik dan oleh karena itu menjadi tidak Komunikasi interpersonal adalah proses yang berkelanjutan. Hal ini berarti komunikasi senantiasa berkembang dan menjadi lebih personal dari masa ke masa. Hubungan persahabatan dan hubungan romantis dapat tumbuh lebih dalam atau lebih renggang seiring berjalannya waktu. Hubungan dalam lingkungan kerja juga dapat berkembang dari masa ke masa. Transaksional. Pada dasarnya, komunikasi interpersonal adalah proses transaksi antara beberapa orang. Ketika bercerita sesuatu yang menarik pada seorang teman, ia tertawa. Ketika atasan anda di kantor menjelaskan sebuah gagasan, anda mengangguk sebagai tanda kalau anda paham. Ketika anda dimarah orang tua, bisa jadi kepala anda tertunduk sebagai tanda rasa bersalah. Individual. Kita mengetahui bahwa bagian terdalam dari komunikasi interpersonal melibatkan manusia sebagai individu yang unik dan berbeda dengan orang personal. Komunikasi interpersonal membantu perkembangan pengetahuan personal dan wawasan kita terhadap interaksi manusia. Agar dapat memahami keunikan individu, kita harus memahami pikiran dan perasaan orang lain secara personal. Menciptakan makna. Komunikasi interpersonal adalah berbagi makna dan informasi antara dua belah pihak. Kita tidak hanya bertukar kalimat, tetapi juga saling berkomunikasi. Kita menciptakan makna seperti kita memahami tujuan setiap kata dan perilaku yang ditampilkan oleh orang Komunikasi Interpersonal Komponen-komponen dalam komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi dapat dilihat pada gambar diagram di bawah iniAdapun penjelasan dari masing-masing komponen komunikasi interpersonal tersebut adalah sebagai berikut Devito, 1997a. Pengirim-Penerima Komunikasi interpersonal paling tidak melibatkan dua orang, setiap orang terlibat dalam komunikasi interpersonal memfokuskan dan mengirimkan serta mengirimkan pesan dan juga sekaligus menerima dan memahami pesan. Istilah pengirim-penerima ini digunakan untuk menekankan bahwa, fungsi pengirim dan penerima ini dilakukan oleh setiap orang yang terlibat dalam komunikasi interpersonal, contoh komunikasi antara orang tua dan Encoding-Decoding Encoding adalah tindakan menghasilkan pesan, artinya pesan-pesan yang akan disampaikan dikode atau diformulasikan terlebih dahulu dengan menggunakan kata-kata simbol dan sebagainya. Sebaliknya tindakan untuk menginterpretasikan dan memahami pesan-pesan yang diterima, disebut juga sebagai Decoding. Dalam komunikasi interpersonal, karena pengirim juga bertindak sekaligus sebagai penerima, maka fungsi encoding-decoding dilakukan oleh setiap orang yang terlibat dalam komunikasi antar Pesan Pesan merupakan hasil encoding. Pesan adalah seperangkat simbol-simbol baik verbal maupun non verbal, atau gabungan keduanya, yang mewakili keadaan komunikator untuk menyampaikan informasi kepada pihak lain. Dalam aktivitas komunikasi, pesan itulah yang disampaikan oleh komunikator untuk diterima dan diinterpretasi oleh Saluran Saluran ini berfungsi sebagai media dimana dapat menghubungkan antara pengirim dan penerima pesan atau informasi. Saluran komunikasi personal baik yang bersifat langsung perorangan maupun kelompok lebih persuasif dibandingkan dengan saluran media massa. Hal ini disebabkan pertama, penyampaian pesan melalui saluran komunikasi personal dapat dilakukan secara langsung keadaan khalayak. Contoh dalam komunikasi antarpribadi kita berbicara dan mendengarkan saluran indra pendengar dengan suara. Isyarat visual atau sesuatu yang tampak seperti gerak tubuh, ekspresi wajah dan lain sebagainya.e. Gangguan atau Noise Gangguan atau noise terjadi di dalam komponen-komponen manapun dari sistem komunikasi. Noise merupakan apa saja yang mengganggu atau membuat kacau penyampaian dan penerimaan pesan, termasuk yang bersifat fisik, psikologis atau semantik. Adapun penjelasan dari masing-masing gangguan atau noise tersebut adalah sebagai berikut Gangguan Fisik. Gangguan ini biasanya berasal dari luar dan mengganggu transmisi fisik pesan, seperti kegaduhan, interupsi, jarak dan sebagainya. Gangguan Psikologis. Gangguan ini timbul karna adanya perbedaan gagasan dan penilaian subyektif di antara orang yang terlibat di antara orang yang terlibat dalam komunikasi seperti emosi, perbedaan nilai-nilai, sikap dan sebagainya. Gangguan Semantik. Gangguan ini terjadi kata-kata atau simbol yang digunakan dalam komunikasi, sering kali memiliki arti ganda, sehingga menyebabkan penerima gagal dalam menangkap dari maksud-maksud pesan yang disampaikan, contoh perbedaan bahasa yang digunakan dalam Umpan Balik Umpan balik memainkan peranan yang sangat penting dalam proses komunikasi antarpribadi, karena pengirim dan penerima secara terus menerus dan bergantian memberikan umpan balik dalam berbagai cara, baik secara verbal maupun nonverbal. Umpan balik ini bersifat positif apabila dirasa saling menguntungkan. Bersifat positif apabila tidak menimbulkan efek dan bersifat negatif apabila Bidang Pengalaman Bidang pengalaman merupakan faktor yang paling penting dalam komunikasi antarpribadi. Komunikasi akan terjadi apabila para pelaku yang terlibat dalam komunikasi mempunyai bidang pengalaman yang Efek Dibanding dengan bentuk komunikasi lainnya, komunikasi antarpribadi dinilai paling ampuh untuk mengubah sikap, perilaku kepercayaan dan opini komunikasi. Hal ini disebabkan komunikasi dilakukan dengan tatap dan Tujuan Komunikasi Interpersonal Menurut Arni 2005, komunikasi interpersonal memiliki fungsi dan tujuan, antara lain yaitu sebagai berikuta. Menemukan diri sendiri Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah menemukan personal atau pribadi. Bila kita terlibat dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain kita belajar banyak sekali tentang diri kita maupun orang lain. Komunikasi interpersonal memberikan kesempatan kepada kita untuk berbicara tentang apa yang kita sukai, atau mengenai diri kita. Adalah sangat menarik dan mengasyikkan bila berdiskusi mengenai perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita sendiri. Dengan membicarakan diri kita dengan orang lain, kita memberikan sumber balikan yang luar biasa pada perasaan, pikiran, dan tingkah laku Menemukan dunia luar Hanya komunikasi interpersonal menjadikan kita dapat memahami lebih banyak tentang diri kita dan orang lain yang berkomunikasi dengan kita. Banyak informasi yang kita ketahui datang dari komunikasi interpersonal, meskipun banyak jumlah informasi yang datang kepada kita dari media massa hal itu sering kali didiskusikan dan akhirnya dipelajari atau didalami melalui interaksi Membentuk dan menjaga hubungan yang penuh arti Salah satu keinginan orang yang paling besar adalah membentuk dan memelihara hubungan dengan orang lain. Banyak dari waktu kita pergunakan dalam komunikasi interpersonal diabadikan untuk membentuk dan menjaga hubungan sosial dengan orang Berubah sikap dan tingkah laku Banyak waktu kita pergunakan untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang lain dengan pertemuan interpersonal. Kita boleh menginginkan mereka memilih cara tertentu, misalnya mencoba diet yang baru, membeli barang tertentu, melihat film, menulis membaca buku, memasuki bidang tertentu dan percaya bahwa sesuatu itu benar atau salah. Kita banyak menggunakan waktu waktu terlibat dalam posisi Untuk bermain dan kesenangan Bermain mencakup semua aktivitas yang mempunyai tujuan utama adalah mencari kesenangan. Berbicara dengan teman mengenai aktivitas kita pada waktu akhir pekan, berdiskusi mengenai olahraga, menceritakan cerita dan cerita lucu pada umumnya hal itu adalah merupakan pembicaraan yang untuk menghabiskan waktu. Dengan melakukan komunikasi interpersonal semacam itu dapat memberikan keseimbangan yang penting dalam pikiran yang memerlukan rileks dari semua keseriusan di lingkungan Untuk membantu Ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapi menggunakan komunikasi interpersonal dalam kegiatan profesional mereka untuk mengarahkan kliennya. Kita semua juga berfungsi membantu orang lain dalam interaksi interpersonal kita sehari-hari. Kita berkonsultasi dengan seorang teman yang putus cinta, berkonsultasi dengan mahasiswa tentang mata kuliah yang sebaiknya diambil dan lain dan Tingkatan Komunikasi Interpersonal Menurut Wood 2013, berdasarkan prosesnya, komunikasi interpersonal dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu Model Linear. Model pertama dalam komunikasi interpersonal digambarkan sebagai bentuk yang linear atau searah, proses di mana seseorang bertindak terhadap orang lain. Ini adalah model lisan yang terdiri atas lima pertanyaan. Siapa?, apa yang dikatakan?, Sedang berbicara di mana?, berbicara pada siapa?, Apa dampak dari pembicaraan tersebut?.Model Interaktif. Model interaktif menggambarkan komunikasi sebagai proses di mana pendengaran memberikan umpan balik sebagai respon terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikan. Model Transaksional. Menekankan pada pola komunikasi yang dinamis dan berbagai peran yang dijalankan seseorang selama proses tingkatan dalam komunikasi interpersonal yaitu Wood, 2013 Komunikasi I-It. Dalam komunikasi I-it, interaksi antara kita dan orang lain sangat tidak personal, bisa dikatakan orang lain hanya sebagai objek. Membuat kita tidak mengakui keberadaan orang lain secara personal, melainkan hanya hanya bersifat kebendaan. Komunikasi I-You. Jenis yang paling banyak digunakan dalam interaksi sehari-hari. Kita memperlakukan orang lain lebih dari sekedar objek, tetapi kita sepenuhnya tidak menganggap mereka sebagai manusia yang I-Thou. Jenis komunikasi ini jarang terjadi dalam sebuah interaksi sosial, model ini sebagai bentuk tertinggi dalam interaksi manusia, karena di dalamnya manusia saling menguatkan dan menghargai keunikan Yang Mempengaruhi Komunikasi Interpersonal Menurut Wood 2013, faktor pendukung yang mempengaruhi keberhasilan komunikasi interpersonal adalah sebagai berikut Etika. Etika adalah cabang dari filsafat yang fokus pada prinsip moral dan aturan terkait perilaku. Etika menaruh perhatian pada masalah benar dan salah. oleh karena komunikasi interpersonal bersifat tidak dapat ditarik kembali, ia selalu memiliki dampak dalam etika antar manusia. Apa yang kita katakana dan apa yang kita lakukan berpengaruh terhadap orang lain. Dengan demikian, orang yang bertanggung jawab selalu berhati-hati dengan etika dalam komunikasi. Makna. Proses pemaknaan muncul dari bagaimana kita menginterpretasikan komunikasi. Dalam komunikasi interpersonal, seorang selalu menerjemahkan apa yang dikatakan oleh orang lain. Hubungan. Komunikasi interpersonal adalah cara utama untuk membangun dan memperbaiki sebuah hubungan. Bagaimana cara kita menangani masalah? Apakah dengan konfrontasi, menjauh, atau menggunakan strategi khusus untuk segera memperbaiki hubungan? Oleh karena komunikasi tidak memiliki makna intrinsik, kita harus membangkitkan pemahaman pribadi terkait menurut Devito 1997, hambatan-hambatan yang kemungkinan terjadi dalam komunikasi interpersonal dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain yaitu sebagai berikut Polarisasi. Polarisasi adalah kecenderungan untuk melihat dunia dalam bentuk lawan kata dan menguraikan dalam bentuk ekstrim baik atau buruk, positif atau negatif, sehat atau sakit, pandai atau bodoh. Orientasi intensional. Orientasi intensional mengacu pada kecenderungan untuk melihat manusia, objek dan kejadian sesuai dengan ciri yang melekat pada mereka. Sebaliknya, orientasi ekstensional adalah kecenderungan untuk terlebih dahulu memandang manusia, objek dan kejadiannya setelah itu memperhatikan cirinya. Dengan menggunakan orientasi akan cenderung diarahkan oleh apa yang dilihat memang terjadi dan bukan oleh ciri sekilas pandang. Potong Kompas. Merupakan kesalahan evaluasi dimana orang gagal mengkomunikasikan makna yang mereka maksudkan. William Haney mendefinisikannya sebagai pola salah komunikasi yang terjadi bila pengirim pesan dan penerima saling menyalahkan artikan makna pesan mereka. Potong kompas dapat mempunyai dua bentuk. Dalam bentuk yang pertama, di permukaan tampaknya ketidak-sepakatan padahal pada tingkat makna terjadi kesepakatan. Jenis kedua, di permukaan tampaknya kedua orang ingin sependapat karena mereka menggunakan kata-kata yang sama tetapi jika mengamati lebih cermat akan terlihat bahwa sebenarnya ada ketidak-sependapatan yang PustakaArni, Muhammad. 2005. Komunikasi Organisasi. Jakarta Bumi Onong Uchjana. 2001. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung Citra Aditya H. Gumelar. G. 2013. Psikologis Komunikasi dan Persuasi. Jakarta 1997. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta Professional Julia T. 2013. Komunikasi Interpersonal Interaksi Keseharian. Jakarta Salemba Humanika. Workout Objective Understand why the recommended quiz answers result in the most effective communication style for US business culture. Prerequisite Complete the Interpersonal Communication Quiz – 25 Questions Recommended Frequency Just once Workout steps Find the questions that your answers differed with, and read through the explanations. List on a piece of paper the three things you will do differently when you communicate, based on your new understanding. Share your action plan with someone who can hold you accountable. Add your comments and additional questions in the comment section. Note After doing the interpersonal communication quiz, one member commented — “In some cultures Navajo-Native American, it is accepted tat the person never looks at the speaker in one on one conversations. In certain American regional cultures, if you are not looking at their eyes, you are not interested in the discussion, but in others, you are threatening.” Different cultures will recommend different things. This is just what is recommended in mainstream US business culture. ————————————————————————————————————————- Basic Interpersonal Etiquette Cultural differences and shyness sometimes lead a person to choose a less effective style… 1. When I first meet someone, I wait for the other person to make the introduction first. I introduce myself with a smile and offer a handshake. I hug the person. Recommended Answer is b – I hope this answer is fairly obvious. In business, success is dependent on who you know as much as what you know. If you always wait for other people to introduce themselves first, then you may miss out on opportunities to meet new people who could later help you in your career. Answer B helps you be proactive in engaging with others, so they can get to know you — an important first step in any positive interaction. Answer C would be uncomfortable in any business situation, as the other person doesn’t know you at all. It’s hard for them not to feel awkward if you met them for the first time and tried to go in for a hug. 2. When I first meet someone, I make an effort to remember and use peoples’ names. I don’t pay attention to names, as I tend to forget them. I only learn the names of important people. Recommended Answer is a – Knowing someone’s name and calling them by their name helps people stay engaged with you in conversation. You should always try to remember names, even if you don’t remember them all. Some techniques to remembering names include 1 Repeating their name in the next sentence you speak. 2 Associating their name with someone you know or someone famous Hilary like Hilary Clinton. Answer c is not the best style, as you may not immediately know who the important people are. You cannot judge importance based on titles, as there are junior level folks and support staff that could have significant influence in an organization. It’s also not good for your reputation to come across as arrogant. If you are wrong, and they happend to be important to your career, you have just burned a bridge for yourself. 3. When speaking with others I try to equalize my participation in the conversation. I usually do most of the talking. I usually let the other person do most of the talking. Recommended Answer is a – Answer b is less effective, because if you do most of the talking, you may be dominating too much of the conversation. That will come across as less-than-engaging. The listener could get bored, or think you are arrogant or too self-focused. It may be tempting to think answer c is best, as that means you are showing interest in what the other person is saying. However, it’s also less effective, as that person may feel heard, but they may not leave with a strong impression of you. Remember, a good rule of thumb for great interpersonal communication is to be interesting and interested. For both to happen, you need to equalize your participation in the conversation. 4. In conversations, I frequently use courtesy words and phrases – “thank you, please, sorry.” I occasionally use courtesy words and phrases. I never use courtesy words and phrases. Recommended Answer is b It should be pretty obvious why answer c is not right, as any business culture require some level of courtesy. But you may ask why answer a is not the most effective style? The reason is overly using polite words can be perceived as a sign of weakness in the US culture. Sometimes I see people, especially Asians, say more courtesy words than is necessary. I was born in China, so I know this is because we were taught that it’s always best to be more polite and deferential to authority. This is, unfortunately, not the case in the US. For example, if you frequently say sorry in conversations, you can start to build a negative reputation as someone who is often at fault or can be easily picked on. Both impression put you at a disadvantage in your career. So, it’s important to understand when to use courtesy words and when not to. Core Communication Style 1. When starting a conversation, I usually “warm-up” new conversations with small talk. avoid small talk and jump into more important matters. avoid starting conversations. Recommended answer is a I usually “warm-up” new conversations with small talk. Most people answer either a or b to this question. The reason answer a is recommended is because “small talk” can help break the ice, build a relaxed atmosphere for more conversation, and potentially build personal rapport with your new audience. “Small talk” can be about the weather, sports, stock market, news you heard this morning, etc. Usually you want to find something that you think is the most relevant to the people you are speaking with. Some people, especially foreigners from Asian countries, can make the mistake of thinking that making “small talk” will make them seem less serious, and therefore should be avoided. In American culture, this is not true, because those who know how to use the right “small talk” to help everyone relax will be more likely to be heard. I believe in the US, business people usually expect 2-3 minutes of “small talk” to ease into the conversation. This is why when I coach foreign business professionals on how to be more effective in the American business culture, I usually recommend that they keep up with some current events outside of work, so they can start or join “small talks” in a business conversation naturally. 2. When I discuss a topic I tend to talk about and focus on positive good aspects. I tend to talk about and focus on the negative bad aspects. I tend to complain. Recommended Answer is a This is, again, potentially because of cultural differences — I spent about 15 years in Asia and over 20 years in the US, so I can comment a bit on the cultural differences I have seen. In America, business professionals are more likely to respond positively if you deliver the message in a positive manner, such as positioning an unexpected negative outcome as an opportunity, and always ending on a positive note. In Asia, on the other hand, business professionals may view telling you about the “negative” aspects as being more honest, and so they are doing their job by warning you of the worst case scenario. This approach may have good intentions, but I have found it to be less effective in the US. 3. While listening, I tend to be distracted by things going on around me. I listen for meaning and ask questions. I listen intently and I don’t ask questions, as it would be impolite. Recommended answer is b It should be obvious why answer a is not the right answer. Answer b and c can come down to cultural differences. In Asia, where the business culture is much more hierarchical, it may be considered rude if you ask questions while listening. Whereas in the US, professionals will view you as thorough, engaged, and proactive if you ask questions while listening. 4. While conversing I tend to interrupt before the other person is done speaking to show my excitement for the subject. I wait until the other person is done speaking before I speak. I try to talk as little as possible. Recommended answer is b. This is pretty obvious, but sometimes difficult to do. When we are nervous to show that we know what we are talking about, really excited about a subject, or rushing to finish on time, we tend to start talking before the other person finishes his sentence. Depending on the other person’s style, this can be considered as either no big deal, or very rude. Ultimately, it’s just more respectful to wait until the other person is done speaking. 5. When I disagree with a person, I listen first, ask questions for clarification, then disagree non-judgmentally. I quickly point out the person is wrong and why. I say little or nothing. Recommended answer is a. You may think that this is the obvious right answer, but I used to think that answer b is the right approach. I used to be an engineer, and in that field the answers are black and white — either the circuits that I built worked, or they didn’t. I used to look at everything that way. If I was in a discussion and I found a flaw in their argument, I would be quick to point out why they were wrong. This win-lose attitude can be detrimental to your relationships and communication effectiveness, however. Nobody wants to be told that they are wrong, even if they are. Keep in mind that business is one big gray area, with no clear right or wrong answers. Communicating only why you disagree, without passing judgment as to who is right or wrong, will keep your tone constructive. It will also help you build, instead of destroy, relationships. This is key, as good relationships are essential to supporting a successful career. 6. When I have a negative opinion or comment, I just say it. I lead in with a positive comment first. I say nothing. Recommended answer is b. Leading with a positive comment will soften the blow, and therefore foster relationships. Neither a nor c is ideal if you just blurt it out, you will seem blunt, self-righteous, or rude to an American. However, if you say nothing, you’ll seem un-engaged, or you’ll make it seem like you cannot take a stand. Many shy people tend to say nothing, and think that if they seem agreeable to others, they will be liked and promoted. This is not true. Those who have trouble voicing their opinion are rarely promoted faster in American culture. People respect those who can speak their mind constructively. 7. To end a conversation, I often just leave. I begin to look impatient hoping the person will get the hint. I wrap up with a closing statement. Recommended answer is c. Just leaving can lead to confusion, and looking impatient is simply rude. It is always recommended to have a wrap-up, even if it’s quick. It could be a polite comment, like “it was a pleasure meeting you.” It could also be an action, like “I will call you next week to set up a follow up meeting.” Non-verbal Communication Etiquette While what you say and how you say it are important, how you communicate non-verbally with your face and body also has a significant impact on how someone perceives you, and whether they will stay engaged in the conversation. As you will see, in American business culture, non-verbal communication etiquette is all about balance. 1. In conversations, I tend to be serious and don’t smile often. I smile all the time. I smile at appropriate times. Recommended answer is c A balanced smile is best and more meaningful. If you smile all the time, it may come across as fake, nervous, or not serious enough. And if you don’t smile often, then you can unwittingly create unnecessary tension in the conversation. Smiling at the appropriate times will illicit a good response from the person you are speaking with, and keep the conversation relaxed and positive. 2. While conversing, I make eye contact. I sometimes make eye contact. I never make eye contact. Recommended answer is b In American business culture, eye contact is expected; otherwise you may seem like you are hiding something, you’re shy, or disinterested. With that said, constant eye contact can also unnerve the person you are speaking with, as constant eye contact can easily become a stalker stare. Again, balance is key you should make eye contact intermittently to keep engaged with the other person. 3. While conversing, I hold my head still at all times. I nod my head at appropriate times. I nod my head constantly. Recommended answer is b Keeping your head still all the time is unnatural. It will make you tense, and the person you are speaking with will feel that too. Nodding your head constantly may seem like a good idea, especially if you agree with everything the other person is saying, but this is also unnatural. It can make you appear too eager to please, and therefore boring to speak with, as you have nothing different to say. This is definitely a trend in American business culture. In Japan, you are expected to nod often to show your respect, otherwise you may be considered rude. 4. While conversing, I stand one-foot away from the person. I stand two- to three-feet away from the person. I stand five- to six-feet away from the person. Recommended answer is b I had no concept of personal space when I moved to America. In China, there are over 1 billion people, and I was constantly surrounded by people on the bus and sidewalk. It was natural to bump into people, or for others to stand really close to me. I never thought anything of it. In America, however, there is a concept of personal space. It’s about 1 foot around the person. You’re a little too close if you’re standing a foot away from someone else. They may feel like you are being too familiar with them, which could be very inappropriate for a business conversation. This is especially true if the person you are speaking with is of a different gender. Standing two to three feet away is ideal. Any further is too far away to engage in a conversation, unless you’re in a group setting. 5. When I am listening to the other person, I often cross my arms over my chest. I often lean back and turn my body away from the speaker. I often lean slightly forward and face my body toward the speaker. Recommended answer is c This style may be culturally universal. I think most of us would agree that crossing my arms over my chest is perceived as a defensive, closed up posture. Leaning back and turning my body away from the speaker is usually construed as being uninterested in the conversation. 6. When I’m in a group, I tend to frown a lot. I tend to smile and use humor at appropriate times. I tend to be serious. Recommended answer is b. Similar to question 1 above, it is important to smile occasionally, to keep the conversation friendly and engaging. Use humor only if you feel comfortable doing so. Appropriate humor is important, as a joke that is not funny will create an awkward silence. On the other hand, a joke that is too colorful can also create unease. As we discussed before, some people may think that it is important to be serious in a group-business setting to show that you are focused. This is unfortunately not true. Business conversations can get boring quickly if you are too serious. In the US, people will listen better to someone who can be animated in their discussions. Feedback Communication Style Whether you are giving feedback or receiving feedback, there is a right way and a wrong way to do it. Either way, it affects your career success. When giving feedback, it is important to be constructive in order to keep your team members motivated and help them grow. Only when they are motivated to perform, and are loyal to you, can they also help you succeed. When receiving feedback, it is important to sound open minded and receptive, to convey that you are eager to learn and are listening. 1. When I receive unfavorable feedback, I ask for specific examples and note where I need to improve. I get angry and defensive I deny the problem, make excuses, or plead ignorance. Recommended answer is a See my article, “How to Turn Negative Feedback to Your Advantage” to find out why A is the best answer. 2. When I disagree with the feedback I received I tell my boss directly and use examples to show him why he is wrong. I talk to HR to document my disagreement. I ask questions to understand why my boss has a difference perspective. Recommended answer is c Again, see my article, “How to Turn Negative Feedback to Your Advantage” to find out why C is the best answer. It should be obvious why a is not the best approach — even if you have examples to demonstrate your perspective, you don’t want to approach your boss with why he is wrong.’ That will just cause an argument, and at the end of the day, you will not convince him that he is wrong. Frankly, there is no right or wrong in feedback. If your boss perceives your performance to be a certain way, he is always right in his perception. If you disagree, you are only right in your perception. The take away here is to figure out why his perception is different from yours, and what you can do in the future to change it. Telling HR about your disagreement is okay, but don’t expect HR to do anything for you other than to document it. HR is not your friend; see my article, “Is HR Friend or Foe?” to learn more. 3. When I give a person feedback, I offer feedback both on their strength and development area. I only give positive feedback. I only give negative feedback so they can improve. Recommended answer is a. It’s always a good idea to provide balanced feedback. Nobody is perfect, and we all have strengths and development areas. Don’t just sugar-coat your words by giving predominantly positive feedback. You will do them a disservice, because you’re not helping them grow or get promoted. Finally, focusing too much on negative feedback can just de-motivate your team member. 4. When I give a person negative feedback, I focus on the person’s observable work or behavior and offer suggestions. I focus on what I don’t like about the person. I simply tell the person what to do right. Recommended answer is a. Many managers make this mistake and cannot separate their personal biases from observable facts. Don’t be one of them. Remember, the goal of giving feedback is to help people grow, not feeding your own ego. Answer C isn’t ideal either, since there is always more than one way to do things right. Don’t be too prescriptive in your feedback unless asked. Give the person enough details regarding how they can improve, why they need to improve, and let them grow in their own way. They will be more motivated to perform this way. 5. When I give a person feedback, I do it around others so everyone can hear. I do it in front of the supervisor. I talk with the person alone in a private place. Recommended answer is c. I hope it is obvious why. Social Communication at Work You may wonder — what does social communication have to do with my career success? A lot, actually. People tend to like working with others that are similar to them and respectful of them. Even though work is about your performance, it is also about how well you can get along with others. This last section can be especially important to foreigners working in the US. There are many aspects of the American culture that take time to learn and understand. The more you can understand it, the more effective and successful you can be in the American business world. 1. When a co-worker discuss a non-work related topic at work sport game, TV show, I politely leave the conversation. I listen or join in the conversation. I tell his boss that this co-worker is not working hard enough. Recommended answer is b. Socializing is a normal part of work. Of course, you still need to get your work done, but on top of that, you need to spend time getting to know your co-workers and boss on a personal level. The best way to relate is to find common interests or hobbies to discuss or participate in. People like to promote people they like. Just doing good work alone is not enough. It’s not fair but it’s reality. 2. When someone talks about an unfortunate or sad experience, I don’t comment on it. I try to change the subject. I try to relate to the person’s feelings and show sensitivity to his or her misfortune. Recommended answer is c. People expect you to show empathy and care when you hear about their misfortune. It will be considered rude if you don’t say anything that relates to their feelings or showed sensitivity. 3. If a co-worker has put on weight, I say nothing about it. I tell the person that he or she has changed in appearance. I honestly tell the person that he or she looks fat. Recommended answer is a. While it’s important to be social at work, it is also important to know which subjects are too sensitive to talk about. These may include weight, age, or religion. It’s important to remember that no one in America likes to hear negative comments about themselves, even if they are true. It is considered offensive, and will definitely harm any good relationship that you may have with the person. This may seem obvious to some, but for some foreigners, it is not so obvious. For example, whenever I visit my birth country, China, my relatives are always quick to point out how “chubby” or “strong” I look. I am a size 2 or 4 in the US. While my American self feels offended, my Chinese self reminds me that they do this for two reasons Chinese people are very direct when they communicate. Weight is not a taboo topic in China, as most people are actually underweight. In the 1960s, there was a mass famine in China. Since then, anyone who looks chubby or strong is considered well off. In other words, Chinese people use this comment as a compliment, to acknowledge that you are well-to-do. By contrast, many people in the US are worried about being overweight, so you can easily hurt their feelings if you tell them that they look heavier, or have had a change in appearance. As you can see, cultural differences can impact your communication style and your career success. If you ever travel and work in a different country than the one you were born in, it is important to invest time to understand the business culture of the country you are operating in, and adapt your communication style accordingly. The moral of the story it is important to invest time to socialize at work to build informal bridges and build a favorable reputation. If you are a foreigner working in the US, it is important to know what topics are sensitive to Americans and what are the appropriate responses without being too blunt or uninterested. The best way to really learn this is to immerse yourself in American culture outside of work – watch American TV, make American friends, and go to parties that are outside of your ethnic group. You will then learn what the norms are in American culture for a casual environment, and thus learn how to better socialize at work. I have lived in America for more than 20 years no, but I still remember some sense of culture shock from when I first came here. For example, when people say “Let’s do lunch soon,” and then never follow up to arrange it, it is not out of disrespect. People actually like to say these phrases as a way of saying “see you later.” It’s not a promise, as I originally thought, so don’t take offense. If you want to do lunch with them, just set it up yourself. It took me a good 5 to ten years before I felt “Americanized,” so be patient with yourself. Your comments Are any of the recommended answers or explanations a surprise to you? If so, why? Add your comments below and let’s have a discussion. Like this post? Help me out by sharing it on Linkedin, Email, Twitter, Facebook, Google+, etc. I am always in your corner. Best wishes to your career success. – Lei Buku ini sangat tepat untuk digunakan sebagai buku rujukan agar lebih memahami tentang komunikasi interpersonal yang dikaitkan dengan aspek konseling. Penyajian buku dengan bahasa yang lugas dan mudah dipahami, membuat buku ini bisa dibaca oleh berbagai kalangan, tidak terbatas hanya untuk pengguna dalam lingkungan pendidikan bimbingan konseling saja. Terdapat empat belas bab yang ada di dalam buku ini yang disajikan secara apik. Pembaca dapat dengan mudah memperdalam setiap bab tanpa harus menuntaskan bab-bab sebelumnya. Harapan mendalam dari kehadiran buku ini bisa memperkaya khazanah pengetahuan terkait komunikasi interpersonal agar memudahkan konselor dalam memahami konseling lebih luas.... Sama dalam artian sebagai komunikasi yang paling lengkap dan sempurna, komunikasi antarpribadi berperan sampai kapanpun Rahmi, 2021. Wayne Pace mengemukakan bahwa komunikasi interpersonal adalah suatu komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih dimana pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung dan penerima pesan dapat menerima pesan dan menaggapi secara langsung dalam Rahmi, 2021. ...... Menurut Devito efektifitas komunikasi interpersonal meliputi keterbukaan openness, empati emphaty, perilaku positif positiviness, perilaku suportif suportiveness, dan kesamaan equality dalam Rahmi, 2021 Mereka menjadi tidak bisa percaya dengan oang lain baik dengan laki-laki atau perempuan karena keadaan yang sudah terjadi kepada orang tuanya. ...... Komunikasi dalam bahasa inggris yaitu communication yang berasal dari kata communis yang artinya adalah sama. Sama dalam artian sebagai komunikasi yang paling lengkap dan sempurna, komunikasi antarpribadi berperan sampai kapanpun Rahmi, 2021. Wayne Pace mengemukakan bahwa komunikasi interpersonal adalah suatu komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih dimana pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung dan penerima pesan dapat menerima pesan dan menaggapi secara langsung dalam Rahmi, 2021. ...... Orang dengan kemampuan komunikasi yang baik dapat dengan cepat dan mudah mencapai dan mengejar karir yang diterima dan disukai banyak orang, dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki kemampuan komunikasi yang memadai. Menurut Rahmi 2021 Komunikasi interpersonal adalah aktivitas dalam kehidupan sehari-hari di mana pikiran, informasi, dan bahkan emosi ditransmisikan dan diterima. Tujuannya adalah untuk mencapai pemahaman yang sama antara komunikator dan komunikan. ...Wildan MansurEko SubiantoroProcess of delivering information, thoughts and attitudes aim to achieve mutual understanding, regarding the problems to be discussed, which in turn is expected to change behavior. The type of approach in this writing is library research, which is taking research materials from several books or other literature that supports this research. The approach used is a phenomenological approach, which is trying to understand the meaning of interactions between human beings in terms of education. So, the emphasis is on an interactive understanding of the phenomena that occur. The results of this study indicate that the editorial "yaa bunayya" is a form of a sentence consisting of munada which is preceded by the letter nida. Bunayya as munada and yaa as the letter nida. The sentence bunayya is also a tasghir form of the word ibn, this word form shows the child is physically still small and shows a close relationship al-iqtirab and affection between parents and children. In addition, the word ibn has the same root as the word banaa build which means parents take part in building the character of the child. Interpersonal communication between parents and children can result in effective interpersonal relationships and cooperation can be improved. So parents need to be open, trusting, supportive, understanding, respecting, and developing each other's qualities. Interpersonal relationships need to be grown and improved by improving relations and cooperation between various parties. Abstrak. Dalam proses penyampaian informasi, pikiran dan sikap bertujuan untuk mencapai saling pengertian, mengenai masalah yang akan dibicarakan yang akhirnya diharapkan terjadi perubahan perilaku. Jenis pendekatan dalam artikel ini adalah penelitian kepustakaan, mengambil bahan penelitian dari beberapa buku atau publikasi lain yang mendukung penelitian ini. Metode yang digunakan adalah metode fenomenologi, yang berusaha memahami makna interaksi manusia dalam istilah pendidikan. Oleh karena itu, fokusnya adalah pada pemahaman interaktif terhadap fenomena yang terjadi. Hasil penelitian ini menunjukkan redaksi “yaa bunayya” merupakan bentuk kalimat yang terdiri dari munada yang didahului dengan huruf nida. Bunayya sebagai munada dan yaa sebagai huruf nida. Kalimat bunayya juga merupakan bentuk tasghir dari kata ibn, bentuk kata ini menunjukkan anak secara fisik masih kecil dan menunjukkan adanya hubungan kedekatan al-iqtirab dan kasih sayang antara orang tua dan anak. Selain itu, kata ibn seakar dengan kata banaa membangun yang bermakna orang tua ikut andil dalam membangun karakter anak. Komunikasi interpersonal antara orang tua dan anak-anak dapat mengarah pada hubungan interpersonal yang efektif dan meningkatkan kolaborasi. Oleh karena itu, orang tua harus terbuka, percaya mendukung, memahami, menghormati, dan mengembangkan kualitas satu sama lain. Hubungan interpersonal perlu diperluas dan ditingkatkan dengan meningkatkan hubungan dan kerjasama antar pihak yang berbeda.... Agar komunikasi berjalan dengan baik, Anda harus memiliki elemen pendukung. Rakhmat mengatakan ada sejumlah faktor yang mendorong hubungan interpersonal, termasuk kepercayaan, dukungan, dan keterbukaan Rahmi, 2021. ...Medika Oga LaksanaNurhaliza NurhalizaCommunication ethics are very important in establishing interpersonal relationships. In every communication, ethics are crucial in maintaining the quality of communication and establishing good relationships between individuals. However, there are often still disagreements and misunderstandings in interpersonal communication, which results in poor communication quality. Therefore, research on the impact of communication ethics on the quality of communication in interpersonal relationships is very important to do. This research aims to identify the impact of communication ethics on the quality of communication in interpersonal relationships. This research uses a qualitative approach with a case study type. This research was conducted by means of in-depth interviews to a number of respondents who were taken by purposive sampling technique. Observation techniques were also used to observe respondents' behavior in interpersonal communication situations. The data were analyzed descriptively using a qualitative approach. The results showed that communication ethics play an important role in improving the quality of communication in interpersonal relationships. Good communication ethics can create a conducive atmosphere in communication, build trust and reduce disagreements in interpersonal communication. Conversely, poor communication ethics can hinder the quality of communication and worsen interpersonal relationships. Therefore, it is important for individuals to understand and apply good communication ethics in every interpersonal communication TandilangiCherlyn Regina RompisLearning is an activity carried out by students so that there is a change from not knowing to know. In the learning process, students must have motivation in themselves to be able to encourage students to do learning activities. In the learning process, communication must be built between students and lecturers so that learning activities can be well established. The purpose of this study was to determine the relationship between interpersonal communication of students and lecturers with learning motivation for level I and II students at a private university in North Sulawesi. The research design used is quantitative correlation with a cross-sectional approach. The sample of this study amounted to 148 people who were taken using Purposive Sampling technique. Results of this study indicate that the description of interpersonal communication is included in the poor category and the description of learning motivation is included in the high category The results of the Spearmen's Rank/Rho test show p value = < meaning that there is a significant relationship between student and lecturer interpersonal communication and learning motivation. Recommendations for level I and II students to be active by asking questions and opinions during teaching and learning activities and to establish good communication with lecturers. KEYWORDS Communication, Interpersonal, Learning Motivation KEYWORDS Communication, Interpersonal, Learning Motivation Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa sehingga terjadi perubahan dari yang tidak tahu menjadi tahu. Dalam proses belajar mahasiswa harus memiliki motivasi dalam dirinya untuk dapat mendorong melakukan kegiatan belajar. Dalam proses pembelajaran pentingnya terjalin komunikasi yang baik antara mahasisiwa dan dosen agar kegiatan belajar dapat berjalan dengan baik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara komuniksi interpersonal mahasiswa dan dosen dengan motivasi belajar pada mahasisiwa tingkat I dan II pada salah satu universitas swasta di Sulawesi Utara. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif korelasi dengan pendekatan Cross-Sectional. Sampel penelitian berjumlah 148 orang yang diambil menggunakan teknik Purposive Sampling. Hasil dari penelitian menunjukkan gambaran komunikasi interpersonal termasuk dalam kategori kurang baik 53,4% dan gambaran motivasi belajar termasuk dalam kategori tinggi 50,7%. Hasil uji Spearmen’s Rank/Rho menunjukkan p value = 0,000<0,05 artinya ada hubungan yang signifikan antara komunikasi interpersonal mahasiswa dan dosen dengan motivasi belajar. Rekomendasi bagi mahasisiwa tingkat I dan II untuk dapat aktif memberikan pertanyaan dan pendapat selama mengikuti kegiatan belajar-mengajar serta dapat menjalin komunikasi yang baik dengan dosen. KATA KUNCI Komunikasi, Interpersonal, Motivasi BelajarResearchGate has not been able to resolve any references for this publication. Test your understanding of Interpersonal communication concepts with quick multiple choice quizzes. Missed a question here and there? All quizzes are paired with a solid lesson that can show you more about the ideas from the assessment in a manner that is relatable and unforgettable. Soal UTS Komunikasi Antar Pribadi 2021I. Soal UTS Komunikasi Antar Pribadi Kelas 1APetunjukJawab pertanyaan dengan jelasPeserta ujian dilarang bekerja sama atau dengan soal yang menurut Anda lebih mudah kembali jawaban sebelum dikumpulkanSoalDalam proses komunikasi, terdapat yang namanya alur komunikasi. Coba sebut dan jelaskan komponen dan bagaimana pola alur dari komunikasi!Dalam proses komunikasi antar pribadi adakalanya komunikator dan komunikan harus saling memahami pentingnya ciri berkomunikasi yang baik dengan saling memiliki sikap rasa positif dan kesamaan/kesetaraan. Coba jelaskan maksudnya.!Setelah mempelajari komunikasi antar pribadi, tentu kita tidak asing lagi dengan istilah komunikasi interpersonal dan komunikasi intrapersonal. Coba jelaskan dan berikan contoh dari komunikasi interpersonal dan komunikasi intrapersonal.!Sebagai seorang komunikator, tentunya harus mampu menyampaikan pesan dengan baik dan dapat dipahami oleh penerima atau komunikan. Coba jelaskan bagaimana seorang komunikator bias mengetahui bahwa komunikasi yang dilakukan adalah efektif dan dipahami oleh penerima atau komunikan!Sebagai calon seorang konselor tentunya harus menguasai komunikasi antar pribadi. Coba jelaskan bagaimana seharusnya seorang konselor dalam membangun hubungan dalam kaitannya dengan komunikasi antar pribadi dalam konteks bimbingan dan konseling!Selamat Mengerjakan...!File Soal Komunikasi Antar Pribadi Pdf Download Soal UTS Komunikasi Antar Pribadi Kelas 1A Klik disiniII. Soal UTS Komunikasi Antar Pribadi Kelas 1BSoalDalam kehidupan sehari-hari kita tidak bias lepas dengan yang namanya komunikasi. Coba jelaskan dan berikan contoh, apakah yang disebut dengan komunikasi, serta jelaskan tujuan dan makna dari komunikasi!Dalam proses komunikasi antar pribadi adakalanya komunikator dan komunikan harus saling memahami pentingnya ciri berkomunikasi yang baik dengan saling memiliki sifat keterbukaan dan Empati, Coba jelaskan maksudnya.!Dalam proses pelaksanaan komunikasi antar pribadi terdapat istilah dekonding dan enkonding antara kominikator dengan komunikan dalam menyampaikan pesan. Jelaskan maksud dari decoding dan encoding dan berikan contoh !Menjadi komunikator yang baik, tentunya perlu adanya suatu pelatihan supaya seorang komunikator dapat menyampaikan pesan dengan baik dan bias dipahami oleh penerima atau komunikan. Coba jelaskan cara-cara yang bias dilakukan oleh seseorang supaya bisa menjadi komunikator yang baik!Sebagai calon seorang konselor tentunya harus mampu menguasai komunikasi antar pribadi agar tidak terjadi miss persepsi oleh konseli. Coba jelaskan bagaimana cara seorang konselor menghindari miss pespespsi dari seorang konseli!Selamat Mengerjakan...! Download Soal UTS Komunikasi Antar Pribadi Kelas1B Klik disini

pertanyaan tentang komunikasi interpersonal dan konseling